dr.Bambang Widjanarko SpOG
Fak.Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
Perubahan kadar estrogen dan progesteron berperan dalam perubahan dramatik pada endometrium selama siklus ovarium. Pada akhir periode menstruasi, tebal endometrium hanya 1 – 2 mm saja. Dibawah pengaruh estrogen yang meningkat sejak hari ke 12 maka endometrium menebal sampai mencapai ketebalan 10 – 12 mm. Pertumbuhan berasal dari meningkatnya sel epitel dan stroma lapisan superfisial endometrium.
Fase proliferasi ( fase folikuler ) ditandai dengan meningkatnya reseptor estrogen dan pembesaran kelenjar endometrium.
Menjelang ovulasi, reseptor progesteron bertambah jumlahnya. Dalam waktu dua hari pasca ovulasi, efek progesteron terlihat pada endometrium yang masuk kedalam fase sekresi (fase luteal)
Selama fase sekresi aktivitas epitel berhenti dan kelanjar endometrium menjadi berkelok-kelok dan membesar. Pembuluh darah semakin melingkar-lingkar.
Akumulasi glikogen dalam endometrium mencapai puncaknya dibawah kombinasi pengaruh estrogen dan progesteron. Proses ini mempersiapkan proses implantasi hasil konsepsi. Bila tidak terjadi konsepsi, kadar progesteron dan estrogen turun dan terjadilah haid.
email : bambang widjanarko < bwrko@yahoo.co.id>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar