dr.Bambang Widjanarko, SpOG:
Struktur dan Fungsi
Kelenjar hipofisis berada di dasar otak di bawah hipotalamus dalam sella tursica dan dipisahkan dari cavum cranii oleh kondensasi duramater yang menutup sella tursica ( diafragma sellae )
Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
1. Neurohipofisis
terdiri dari :
- Lobus posterior ( pars nervosa )
- Tangkai hipofisis ( infundibulum )
- Eminensia medialis
Neurohipofisis berasal dari jaringan neural dan mempunyai hubungan langsung dengan hipotalamus dan susunan saraf pusat.
2. Adenohipofisis
terdiri dari :
- Pars distalis ( lobus anterior )
- Pars intermedia ( lobus intermedialis )
- Pars tuberalis
Adenohipofisis berasal dari jaringan ektoderm
Jalinan arteri pada eminensia medialis dan infundibulum ( sistem portal hipofisis ) merupakan sarana utama transportasi sekresi hipotalamus menuju hipofisis anterior.
Hipofisis posterior merupakan tempat penyimpanan dua buah hormon yang diproduksi oleh hipotalamus :
- Oksitosin
- Arginine vasopresin (ADH-antidiuretic hormone)
Hipofisis anterior memproduksi hormon tropik dibawah kendali regulasi hipotalamus melalui perantaraan sinyal neuroendokrin yang berjalan melalui sirkulasi disekitar infundibulum. Terdapat 5 buah jenis sel dalam hipofisis anterior yang terkait dengan produksi hormon tropik yaitu :
- Gonadotrof
- Laktotrof
- Somatotrof
- Tirotrof
- Kortikotrof
Sel – sel tersebut secara spesifik bertanggung jawab terhadap produksi dan sekresi dari :
- FSH – follicle stimulating hormone
- LH – Luteinizing hormone
- Prolaktin
- GH – Growth Hormone
- ACTH – Adrenocorticotropic hormone
Sel – sel tirotrof dan gonadotrof secara histologis sangat mirip sehingga produk sekresinya berupa LH,FSH dan TSH-thyroid stimulating hormone merupakan glikoprotein yang terdiri dari dua rantai subunit α dan β. Subunit α FSH,LH dan TSH adalah identik dan juga terdapat dalam hCG-human chorionic gonadotropin. Pada berbagai hormon tersebut yang berbeda adalah rantai Subunit β.
Pengendalian aktivitas kelenjar hipofisis sebagian besar dilakukan oleh hipotalamus melalui suatu proses mekanisme umpan-balik ( feedback mechanisme ). Sel-sel pada nukleus hipotalamus yang mengendalikan hipofisis memiliki beberapa fungsi. Sel – sel tersebut dapat menerima sinyal dari pusat yang lebih tinggi didalam otak, atau membangkitkan sinyal saraf tersendiri dan memiliki kemampuan neuroendokrin.
Beberapa sinyal saraf intrinsik yang berhubungan dengan sistem reproduksi dibentuk di dalam hipotalamus. Sinyal ini berasal dari suatu generator denyut ( pulse generator ) untuk GnRH – Gonadotropin Releasing Hormone dan dari neuron dopaminergik yang projeksinya menuju ke eminensia mediana hipotalamus. Pada keadaan basal, GnRH disekresi oleh hipotalamus dalam bentuk pulsasi dengan frekuensi 1 denyut per jam dan frekuensi ini berubah selama siklus menstruasi.
GnRH merupakan hormon tropik utama dalam regulasi fungsi sel gonadotropin sehingga memegang peranan penting dalam sistem reproduksi disamping TRH – thyrotropin releasing factor dan PIF – prolactine inhibiting factor.
Prolaktin
Prolaktin diproduksi oleh sel laktotrof. Diantara hormon hipofisis, prolaktin memiliki keunikan tertentu oleh karena sekresinya berada dibawah kendali inhibisi tonik hipotalamus dimana tindakan pemotongan tangkai hipofisis akan menyebabkan peningkatan produksi prolatin dan penurunan semua hormon hipofisis. Selain itu, sekresi prolaktin tidak diatur oleh lingkaran mekanisme umpan balik yang klasik. Dua stimulus utama sekresi prolaktin adalah TRH dan estradiol dan stimulator lainnya adalah serotonin, opioid, oksitosin, dan histamine.
Fungsi utama prolaktin dalam sistem reproduksi adalah inisiasi dan pemeliharaan laktasi. Prolaktin dan GH – growth hormone memiliki kemiripan struktur dan berperan penting dalam fungsi imunologi.
Kelainan tiroid sering ditemui pada masa reproduksi terutama pada wanita. Meskipun sebagian kelainan berasal dari hipotalamus atau hipofisis, aktivitas yang kurang atau berlebihan dari kelenjar tiroid dapat mempengaruhi sistem reproduksi. Jumlah hormone tiroid yang abnormal dapat mempengaruhi sistem reproduksi melalui 2 mekanisme :
- Efek langsung hormon tiroid terhadap sel sel perifer yang gen nya memiliki elemen respon terhadap tiroid , atau :
- Efek tak langsung melalui kerja dari TRH atau sekresi prolaktin
Sekresi TSH berada dibawah kendali hipotalamus melalui pelepasan hormone TRH. Produksi organ target seperti tiroksin akan mengatur sekresi TRH dan TSH melalui mekanisme umpan balik negatif pada hipotalamus dan hipofisis.
Pada wanita dengan aktivitas tiroid yang rendah menunujukkan kadar TRH dan TSH yang meningkat dan sebaliknya.
Ritme Sirkadian
Manusia mengalami siklus normal malam dan siang , fungsi vital tubuh berubah dalam periode 24 jam. Ritme ini dikenal sebagai ritme sirkadian dan dipengaruhi oleh lingkungan
Mediator paling penting dalam pengaturan ini adalah melatonin, suatu hormon yang disekresi oleh kelenjar Pineal. Lingkungan gelap akan mengaktivasi sekresi melatonin dan adanya cahaya akan menghambat sekresi melatonin. Sekresi melatonin nokturnal menyebabkan rasa kantuk, penurunan suhu tubuh dan frekuensi denyut jantung.
dr.Bambang Widjanarko, SpOG
e mail : dodo.widjanarko@gmail.com
Dokter, saya mau tanya hormon prolaktin yang tinggi pada wanita yang tidak menyusui biasanya disebabkan oleh apa? selain itu apakah benar, dengan prolaktin tinggi menyebabkan seseorang susah hamil ?
BalasHapusterima kasih